Kebiasan
Bisnis Ritel yang membuat Sukses!
Salah
satu motto utama dari bisnis ritel yang seringkali di dengar adalah “customer
is always right, customer is a king!” Memang, sebagai pemilik bisnis kecil
dengan toko ritel, sangat mudah untuk merasa stress apabila bisnisnya sedang
mengalami penurunan atau ketika pemilik bisnis tidak mendapatkan traffic yang
cukup pada tokonya.
Tentu
saja, setiap pemilik bisnis bisa menanggapi hal ini dengan reaksi yang
berbeda-beda, setiap bisnis pun memiliki tuntutan dan tujuannya masing-masing.
1. Prioritizing is key
Bisnis ritel adalah bisnis yang sibuk. Seringkali mereka jatuh karena kurang
memperhatikan to-do list yang efektif. Mulai dari pemesanan stok, meneliti tren
pasar untuk tampilan merchandise, pelatihan staf, pembuatan acara di dalam
toko, pemasaran online dan masih banyak lagi semua harus terus menerus dilakukan.
Salah satu kunci utama perkembangan bisnis di industri ritel adalah melakukan schedule/penjadwalan
akan hal-hal yang memberikan dampak yang besar dan mengeliminasi hal-hal yang
tidak banyak berdampak pada bisnisnya. Artinya, pada tahap ini, pemilik bisnis
harus melakukan skala prioritas yang efektif agar bisnisnya sukses. Penjadwalan
ini dipastikan akan mendorong Anda lebih fokus kepada hal-hal yang berdampak
dan pada gilirannya membantu Anda memiliki lebih banyak waktu luang karena
tidak melakukan hal-hal yang tidak diperlukan.
2. Rise from failure!
Apakah Anda masih memiliki cukup waktu,
untuk belajar dari kegagalan di waktu lalu ketika banyak to-do list yang harus
dikerjakan dan diprioritaskan? Bukan lagi rahasia bagi para pemilik bisnis
untuk merenungi kegagalan masa lalu atau peluang yang mereka lewatkan di masa
lalu. Tapi ternyata, segala kebiasaan para pebisnis ritel yang sukses adalah
menggunakan kegagalan di masa lalu sebagai pembelajaran dan motivasi di masa
depan. Anda bisa mulai untuk mencoba menggali lebih dalam segala informasi atas
kegagalan Anda di masa lalu dan olah informasi menjadi data untuk membuat
strategi dengan lebih baik.
3. Training staff is vital!
Butuh banyak uang untuk membuka satu toko dan butuh sebuah perjuangan besar
membuatnya bertahan. Namun yang mengejutkan adalah cukup kita menjumpai
karyawan toko yang kurang menguasai produk yang ada di dalam toko tersebut.
Pemilik bisnis dan karyawan harus sadar, bahwa mereka adalah wajah dari brand
yang sedang di perjuangkan.
Pengusaha sukses di bidang ritel sangat menyadari hal ini dan mulai lebih
sering melakukan training kepada karyawannya. Memberikan training pada karyawan
baru memang sangat vital untuk dilakukan, namun pebisnis besar ini tidak
berhenti pada titik pembelajaran itu saja. Ritel besar terus melakukan training
berkala untuk karyawannya yang berkisar pada prosedur operasional toko, update
layanan pelanggan, pelatihan produk baru dan hal-hal yang perlu dikuasai
karyawan. Kuncinya, investasikanlah waktu dan uang Anda untuk kegiatan edukasi
guna memetik hasil yang maksimal!
4. Knowing the competition is a must!
Sangat penting bagi pebisnis ritel untuk memahami dengan jeli siapa kompetitor
mereka, mulai dari ritel kecil yang ada di pinggir jalan hingga pesaing besar
yang punya gerai dipusat perbelanjaan modern atau mall. Selain mempelajari tren
pasar yang ada, pebisnis ritel yang sukses umumnya juga meluangkan waktu mereka
untuk benar-benar mengunjungi bisnis lain yang bersaing dengan bisnis mereka.
Mereka melakukan hal tersebut untuk melakukan analisis secara mendalam tentang
bermacam produk yang dijual pesaing, pengalaman layanan pelanggan, kemasan
produk, peluang belanja online, acara-acara khusus, tampilan visual dan kesan
pelanggan ketika memasuki toko tersebut.
Seringkali
dengan melakukan analisa rutin terhadap hal-hal tersebut membuat pemilik bisnis
ritel menjadi lebih mengenali berbagai tren yang ada dan bahkan bisa
mendapatkan strategi baru untuk bersaing dengan bisnis ritel yang lain.
Konsisten dalam melakukan analisis kompetitor merupakan salah satu kunci sukses
pebisnis ritel besar.
5. Shifting store inventory is okay!
Seringkali, pebisnis ritel membuka sebuah toko karena mencintai kategori produk
tertentu dan sebagai hasilnya, Anda akan menikmati memajang lebih banyak produk
yang Anda cintai tersebut. Namun ternyata, pebisnis ritel sukses rela mengubah
perencanaan store inventory mereka yang lebih berfokus pada pelanggan bukan
diri mereka sendiri. Artinya, termasuk di dalamnya mengeliminasi produk yang
mereka unggulkan dan merilis produk baru yang lebih sesuai tren di pasar.
Ketika Anda mendengarkan pelanggan Anda, bereaksi terhadap tren konsumen,
bekerjasama dengan vendor Anda dan menanggapi apa yang pelanggan Anda inginkan,
Anda dapat lebih efektif membeli stok untuk toko Anda. Menggunakan data sekali
lagi akan membantu memantau hal ini juga. Dan sebagai hasilnya, Anda dapat
menjual lebih banyak!
Akhirnya,
satu kesamaan yang seringkali saya temukan di pebisnis ritel ialah menerima
bahwa Anda tidak bisa selamanya menjalankan bisnis Anda sendiri. Anda perlu
mempertimbangkan untuk membangun sebuah tim yang memiliki keahlian di bidangnya
untuk mengelola bisnis Anda secara efektif.
Ada
pula sebagian orang yang menginvestasikan dana mereka untuk belajar lagi bagaimana
mengelola tim agar bisnis lebih efektif dan profitable tanpa ada dirinya di
dalam bisnis tersebut!
Strategi Pemasaran Pada Bisnis Retail
“Karena bisnis tanpa
pemasaran yang baik tidak akan mampu menarik banyak pelanggan untuk datang dan
menggunakan produk serta layanan yang ditawarkan. Sehingga pada akhirnya akan
berdampak pada penjualan dan keberlangsungan usaha kedepannya.”
Oleh karena itu, Anda sangat memerlukan
strategi pemasaran yang mampu membuat bisnis Anda menjadi lebih efektif dan
menyasar target pasar dengan tepat. Mari kita mulai membahas secara spesifik
cara dan strategi pemasaran agar menjadi lebih efektif.
1. Dimulai Dengan Target Pasar Anda
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah Anda
harus memiliki pemahaman yang kuat tentang orang-orang yang akan membeli
produk. Orang-orang yang akan membeli produk disebut dengan target pasar. Saat
mulai membuat strategi pemasaran dan rencana bisnis, Anda perlu
mempertimbangkan target pasar agar bisa mengatasi kebutuhan, kebiasaan, dan
keinginan mereka.
Misalnya saja Anda memiliki bisnis ritel dan
menjual pakaian khusus wanita muda. Maka Anda perlu mempertimbangkan lokasi
dimana banyak wanita muda bisa dengan mudah menemukan toko tersebut.
Tanpa pemahaman yang baik terhadap target
pasar, maka seorang penjual akan sangat sulit untuk membuat strategi dan
rencana yang akan dijalankan dalam bisnisnya.
2. Membangun Persona Target Pasar
Jika langkah di atas sudah dilakukan, maka
Anda perlu menciptakan persona target pasar yang akan digunakan untuk membantu
Anda memahami cara berhubungan dengan mereka dan memandu Anda untuk menerapkan
strategi pemasaran yang tepat untuk mereka.
Ada berbagai macam persona dari target pasar
dan masing-masing dari mereka tidak bisa diberikan media pemasaran yang sama
antara satu dengan yang lain. Tentukan berapa usia dari target pasar Anda,
rata-rata penghasilan yang mereka dapatkan, kebiasaan, dan gaya hidup. Beberapa
hal tersebut akan sangat membantu Anda untuk menentukan persona dari target
pasar.
Persona pelanggan akan sangat membantu Anda
untuk menentukan media pemasaran yang tepat untuk mereka, cara berkomunikasi
untuk memasarkan produk, dan mengetahui apa yang sebenarnya mereka inginkan
dari produk dan layanan.
3. Melakukan Branding
Branding adalah sebuah cara
yang dilakukan oleh setiap bisnis untuk membentuk identitas secara keseluruhan
dan bagaimana mereka ingin dikenal oleh konsumen.
Langkah yang perlu diambil adalah apa yang
membedakan Anda dengan pesaing. Produk yang memiliki fitur khusus dan tidak
umum akan menjadi pembeda dan membuat produk Anda menarik di mata konsumen.
Atau bisnis Anda menawarkan sesuatu yang unik dan tidak bisa didapatkan di toko
yang lain.
Fakta yang harus dipahami adalah sebuah
branding akan membentuk loyalitas pelanggan dan membuat para pelanggan lebih
mudah untuk mengingat produk dan layanan.
4. Apa yang Membedakan Merek Anda?
Apa yang membedakan produk Anda dengan merek
pesaing akan membangun dasar keunggulan kompetitif dan akan sangat berpengaruh
terhadap pangsa pasar.
5. Harga yang Ditawarkan
Penetapan harga atas produk yang dijual akan
sangat berpengaruh secara signifikan terhadap bisnis secara keseluruhan. Harga
yang kompetitif tetapi mampu menawarkan hasil yang jauh lebih baik tentu saja
akan lebih menarik banyak pelanggan untuk menggunakan lagi dan lagi.
Dalam menetapkan harga jual, jangan hanya
berfokus pada harga yang lebih rendah saja. Jika produk yang ditawarkan memang
layak untuk mendapatkan harga yang lebih tinggi, konsumen akan tetap bersedia
untuk membeli produk tersebut. Fokuslah terhadap kualitas dari produk yang akan
ditawarkan ke pasar.
6. Jangan Melupakan Promosi
Jika Anda bertanya apa yang menjadi fokus
utama dari pemasaran, maka kami akan menjawab promosi. Bisnis tidak akan pernah
bertahan lama jika tidak diimbangi dengan promosi yang baik dan berkelanjutan.
Ada banyak sekali saluran pemasaran yang bisa
digunakan untuk melakukan promosi, seperti media sosial, email, atau yang lain
sebagainya. Hal yang perlu diingat adalah melakukan promosi harus didasarkan
pada target pasar yang telah Anda tentukan sebelumnya di awal pembahasan.
7. Terus Berkembang dan Meningkatkan Produk
Jika ingin mendapatkan kinerja produk dan
bisnis menjadi yang terbaik, maka masih ada beberapa pekerjaan yang perlu
dilakukan. Produk atau bisnis yang tidak mau berkembang dan beradaptasi akan
tertinggal dan kalah dari pesaing.
Teruslah mencari tahu beberapa cara terbaru
untuk meningkatkan penjualan. Hal ini harus terus dilakukan meskipun saat Anda
Anda melihat penjualan masih berjalan dengan baik. Zaman terus berubah, begitu
juga dengan teknologi dan metode yang baru. Beberapa hal tersebut bisa Anda
terapkan ke dalam bisnis atau produk agar tetap menarik di mata para pelanggan.
Jangan sampai pelanggan tidak lagi melihat nilai unik di dalam bisnis Anda.
Gunakan pendekatan baru dan menerapkan cara-cara yang berbeda untuk mendapatkan
lebih banyak penjualan dari sebelumnya.
Bagaimana dengan Anda? Apakah sudah menerapkan
beberapa langkah yang telah kami sampaikan di atas?
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa
bisnis ritel yang terbaik adalah bisnis yang terus meningkat menjadi lebih
baik. Bisa dalam bentuk peningkatan kualitas produk, layanan yang lebih baik,
pangsa pasar yang lebih luas, dan metode yang unik. 7 cara di atas bisa
digunakan sebagai pedoman untuk menerapkan strategi pemasaran pada bisnis ritel
agar bisa menjadi lebih baik.
Konsep Dasar dalam Berbisnis dan Faktor
– Faktor Pendukung Berkembangnya Bisnis Ritel Modern
Industri ritel terus berevolusi
bersama dengan adanya perubahan teknologi, perkembangan dunia bisnis serta
perubahan kebutuhan konsumen. Bisnis ritel adalah keseluruhan aktivitas bisnis
yang berhubungan dengan penjualan dan pemberian layanan terhadap para konsumen
untuk pengunaan yang sifatnya individu baik itu pribadi maupun keluarga. Agar
berhasil dalam persaingan pasar ritel yang kompetitif, maka pelaku ritel harus
dapat menawarkan produk yang lebih tepat, dengan harga, waktu, dan tempat yang
juga tepat. Oleh karena itu, pemahaman terhadap pelaku ritel terhadap berbagai
karakteristik target pasar atau konsumen yang nantinya akan dilayani merupakan
hal yang sangat penting.
Sehinga agar dapat sukses dalam
bidang usaha bisnis ritel faktor utama yang harus benar-benar diperhatikan
adalah :
1. Lokasi ritel yang strategis.
Lokasi merupakan faktor yang sangat
penting dalam perencanaan bisnis ritel. Pada lokasi yang tepat, sebuah ritel
akan semakin lebih sukses apabila dibandingkan dengan bisnis ritel lainnya yang
berlokasi masih kurang strategis, meskipun keduanya menjual produk dengan harga
yang sama.
2. Harga barang yang harus
kompetitif.
Keputusan dalam hal penetapan harga
sangat penting karena pelanggan saat ini lebih cenderung untuk mencari nilai
barang (value) pada saat mereka membeli barang dagangan. Nilai merupakan salah
satu hubungan antara apa yang diperoleh pelanggan (barang) dan apa yang harus
dia bayar untuk mendapatkan manfaat dari barang tersebut.
3. Pengelolaan barang dagangan
ritel.
Pengelolaan barang dagangan
merupakan proses penanganan kreatif dalam upayanya untuk menampilkan produk
(barang dagangan) dengan tujuan untuk memaksimalkan daya tarik penjualan ritel.
Pengelolaan barang dagangan memang membutuhkan pengetahuan terhadap kebiasaan
belanja konsumen, pengetahuan atas karakteristik produk secara umum, dan
rencana yang lebih jelas untuk sukses setiap kali aktivitas pengelolaan barang
dagangan ditawarkan kepada konsumen.
4. Marketing/berpromosi.
Bisnis ritel berkaitan langsung
dengan pemasaran barang yang banyak dibutuhkan oleh perorangan dan rumah
tangga. Berbicara tentang konsumen berarti berbicara tentang pikiran dan emosi
mereka. Dengan demikian image atau citra dari perusahaan ritel yang ingin
diciptakan dapat berwujud dalam bentuk image secara umum dan luas.
5. Sumber Daya Manusia (SDM).
Manajemen Sumber Daya Manusia dapat
menjadi dasar utama dalam mendapatkan keuntungan yang kompetitif dari bisnis
ritel. Pengelolaan Sumber Daya Manusia yang baik akan mampu mewujudkan kinerja
operasional karyawan ritel yang juga baik dan dapat mewujudkan keuntungan
potensial dari bisnis ritel. Keuntungan potensial tersebut sebenarnya sangat
sulit atau bahkan tidak mungkin dapat ditiru oleh para pesaing.
Agar dapat memenuhi persyaratan
diatas secara menyeluruh dan lebih efektif, maka solusi yang paling mudah
adalah dengan menggunakan sistem franchise (waralaba). Dari sini dapat
didefinisikan bahwa waralaba adalah sebuah hubungan berkelanjutan yang mana
pemilik waralaba akan memberika kepada para penyewa waralaba suatu hak bisnis
untuk mengoperasikan dan menjual suatu produk. Sehingga dengan sistem waralaba
seperti ini akan semakin memudahkan para investor untuk menjalankan usaha ini
karena tidak perlu lagi memikirkan sistem menejemen dari distribusi barang,
menentukan harga barang dan berpromosi. Investor akan mendapatkan keuntungan
berdasarkan dari omset penjualan dengan prosentase margin yang telah ditentukan
dan dikurangi dengan biaya royalti.
Sumber :